Anak -Anak

Di Cibeusi Peuntas

Suasana Di Curug Cibareubeuy Part #3

Suasana Di Curug Cibareubeuy Part #2

Suasana Di Curug Cibareubeuy Part #1

Kucing Tidur di Pohon

Kucingku tidur di pohon, mungkin lagi Galau. Agkgkgk

5 Hal Yang Harus Dimiliki Seorang Pengusaha

Apa yang terbayang dengan kata bisnis? Disaat Deden Sofian memberikam pelatihan bisnis, ada yang menjawab "Bangkrut, Hutang, dan hal Negatif".
Padahal secara Positif yang terbayang adalah "Kaya, Bebas waktu, Bebas keuangan, Dekat dengan keluarga, dan masih banyak lagi.

Berikut 5 Hal yang harus dimiliki seorang pengusaha.

1. Ilmu

Tanpa ilmu segalanya akan terasa sulit, akan tetapi disaat kita sudah tahu ilmunya akan jauh terasa lebih mudah, contoh kecilnya adalah disaat kita menggunakan komputer, bagi yang telah tahu ilmunya dia akan merasa nyaman dengan fasilitas yang ada bukan malah bingung, begitupun dengan bisnis, disaat kita tidak tahu ilmunya, kemungkinan Bangkrut, Jatuh, Hutang dan sebagainya, makanya bisnis lah yang mungkin kita sudah tahu ilmunya..

2. Tekad yang sangat kuat

Tekad yang kuat akan menentukan seberapa berhasil kita dalam bisnis, terkadang disaat awal kita berbisnis sangat bersemangat sekali, akan tetapi setelah berjalan dan menemukan banyak hambatan kita merasa ingin berhenti di tengah jalan. Miliki tekad yang sangat kuat agar kita tidak mudah menyerah swbelum berhasil, sula duka jalanilah sampai berhasil.

3. Silaturahmi

Igin berhasil dalam bisnis? Sering-seringlah silaturahmi dengan semua orang, semakin banyak orang yang mengenal kita, maka bisnis kita akan jauh lebih mudah karena akan terbentuk keterikatan hati ...

4. Pelatihan, Pembimbingan atau Mentor

Bayangkan apa yang akan terjadi seandainya seorang pemain dalam sebuah pertandingan tidak memiliki pelatih yang hebat, tentunya akan sangat sulit sekali untuk memenangkan pertandingan tersebut , begitupun dengan bisnis, sebaiknya memiliki seorang pelatih yang biasa mengarahkan dikala bisnis sepi, jatuh atau bangkrut sekalipun, disinilah perlunya pelatih, pembimbing agar tidak salah jalan, baik menentukan strategi, program, maupun keputusan yang harus diambil..

5. Modal

Ini dia yang tak kalah pentingnya adalah adanya modal, banyak pengusaha pemula yang lebih mengutamakan modal sebagai sebagai langkah awal dalam memulai usaha ataupun bisnisnya,padahal modal itu terakhir, setelah kita memiliki keempat hal di atas barulah modal yang harus kita miliki, karena tanpa modal pun seseorang bisa menjalankan bisnisnya, banyak pengusaha yang memiliki modal akhirnya jatuh karena kurangnya perhitungan, akan tetapi ada pengusaha yang berhasil mengembangkan bisnisnya hanya dengan bermodal kepercayaan orang, modal itu sebaiknya hanya untuk membantu pengembangan bisnis kita....

Tips Mendidik Anak Shalih dan Cerita

Dalam sebuah kisah, diceritakan bahwa ada seorang lelaki tua sedang berjalan-jalan di tepi sungai. Saat berjalan-jalan, terlihatlah seorang anak sedang mengambil wudhu sambil menangis. Lalu ia bertanya, "Wahai anak kecil, kenapa kamu menangis?"

Anak itu menjawab, "Wahai kakek, Saya telah membaca ayat Al-Qur'an sehingga sampai kepada ayat yang berbunyi, "Ya ayyuhal-ladzina amanu qu anfusakum," ang artina, "Wahai orang-orang yang beriman, jaalah olehmu sekalian akan dirimu." Saya menangis sebab saya takut akan dimasukkan ke dalam api neraka.

Berkata oarang tua itu, "Wahai anak, janganlah kamu takut, sesungguhnya kamu terpelihara dan kamu tidak akan dimasukkan ke alam api neraka."

Anak itu menjawab, "Wahai kakek, kakek adalah orang yang berakal, tidakkah kakek lihat kalau orang menyalakan api, maka yang pertama akan mereka letakkan ialah ranting-ranting kayu yang kecil dahulu lalu kemudian baru mereka letakkan yang besar. Jadi tentulah saya yang kecil ini akan di bakar dahulu sebelum di bakar orang dewasa."

Berkata orang tua itu, sambil menangis, "Sesungguhnya anak ini lebih takut kepada neraka daripada orang yang dewasa, maka bagaimanakah keadaan kami nanti?"

Bayangkan bila saja yang diceritakan dalam potongan kisah tersebut adalah anak kita. Anak yang kita lahirkan dan besarkan dengan keringat dan jerih payah. Tentu betapa beruntung dan berbahagianya kita sebagai orang tua. Betapa pun banyak keringat yang telah tercucur, tenaga yang telah yang telah terkuras, semua takan ada apa-apanya di bandingkan dengan hasil yang telah kita peroleh, yaitu anak yang shaleh.

Berikut adalah beberapa metode dalam mendidik anak agar memiliki sikap dan perilaku yang baik.

1. Keteladanan

Keluarga, khususnya orang tua adalah figur awal bagi seorang anak untuk diikuti dan di conto perilakunya. Ketika anak mulai beranjak remaja, fungsi ini mulai bergeser kepada kelompok sebaya nya ataupun figur-figur lain di luar keluarga, seperti tokoh-tokoh film atau cerita. Oleh karena itu, sudah seharusnya orang tua sudah dapat memberikan pondasi awal yang kuat tentang sikap dan perilaku yang positif. Dengan demikian kelak ketika anak dihadapkan kepada situasi yang sangat kompleks, anak akan lebih siap dan konsisten terhadap pendiriannya.

2. Pembiasaan

Setelah adanya contoh yang baik dari orang tua, maka dilakukan pembiasaan dari perilaku-perilaku yang telah dilakukan tadi. Hal ini penting karena dihawatirkan bila orang tua saat tak ada disisi mereka, oerilaku-perilaku yang anak lakukan akan dapat berubah kembali. Dengan adanya pembiasaan, maka perilaku positif tersebut akan menjadi tabiat positif anak sehingga ada atau tidak ada orang tua, hal-hal positif tetap mereka lakukan.

3. Nasihat

Selanjutnya adalah nasihat. Dikala proses diatas belangsung, orang tua juga harus senantiasa memberikan pengertian-pengertian ataupun pemahaman-pemahaman kepada anak.

4. Kontrol

Setelah langkah-langkah diatas berjalan dengan baik, maka selanjutnya adalah kontrol dari orang tua. Dalam pelaksanaannya, kontrol yang dilakukan mesti dijalankan secara arif dan bijaksana, tidak dengan membuat posisi anak menjadi tersudut, sehingga kontrol justru justru tidak menjadi efektif.

5. Reward and Punishment

Yang terakhir adalah memberikan hadih dan hukuman. Disamoing poin-poin di atas, tios kelima ini juga tak kalah pentingnya untuk menumbuhkan minat dan tanggung jawab pada anak. Namun dari pada itu, sebelumnya harus diingat oleh para orang tua bahwa pemberian hukuman pada anak dimaksudkan untuk mendidik anak bukan untuk menyudutkan apalagi melukai fisik.

Hukuman yang diberikan tidak hanya semata-mata bebentuk fisik, tetapi juga bisa dilalukan hal-hal lain seperti dengan pengurangan hak, atau pemberian satu tugas tambahan. Andai kata hukuman fisik terpaksa diberukan, maka harus diperhatikan bahwa cubitan kecil ataupun pukulan ringan bisa diberikan dengan syarat: tidak boleh dibagian-bagian vital anak, tidak boleh pada bagian atas tubuh, dan tidak boleh meninggalkan bekas..

I'm Sorry this is Artikel hasil mungut wkwkwkwk